SPONSOR

Sunday 26 February 2017

TIPE-TIPE TEMPRAMEN PADA ANAK

Menurut Thomas dan Chess (1997), tempramen dapat didefinisikan sebagai karakteristik yang dimiliki seseorang dan cara mendasar yang dilakukan secara biologis oleh seseorang untuk bereaksi terhadap orang atau situasi baru. Dalam hal ini, tempramen dapat dideskripsikan sebagai bagaimana perilaku seseorang, bukan apa yang dilakukan oleh seseorang. Sebagian periset memandang tempramen secara lebih luas karena mereka beranggapan bahwa seorang anak tidak mungkin melakukan tindakan yang sama untuk semua situasi. Kemudian Rothbart, Ahadi, dan Evans (2000) menambahkan tempramen bukan saja cara yang dilakukan anak untuk mendekati dan bereaksi terhadap dunia luar. Akan tetapi, hal tersebut dilakukan untuk meregulasi fungsi mental, emosional, dan perilaku mereka (dalam Papalia, Sally, & Ruth, 2010).
Dalam New York Longitudinal Study (NYLS), periset mencoba untuk mengikuti perkembangan 133 bayi hingga dewasa. Selain itu, periset melakukan wawancara, menguji, dan mengobservasi mereka. Periset juga melakukan wawancara kepada orang tua dan guru mereka. Dalam penelitian ini, periset mencoba untuk meneliti seberapa aktif anak, seberapa regular anak ketika mereka berada dalam kondisi lapar, bagaimana cara anak beradaptasi terhadap perubahan yang bersifat rutin, seberapa sensitif anak terhadap suara dan perangsang sensoris lainnya, seberapa kuat anak merespon sesuatu, cara memahami perasaan anak, serta mengetahui apakah anak mampu mengerjakan tugas atau anak mudah terganggu ketika mengerjakan sesuatu  (Thomas, Chess, & Birch dalam Papalia, Sally, & Ruth, 2010).
Kemudian Thomas & Chess (1977, 1984) membagi temperamental menjadi tiga tipe. Pertama, easy children (anak dengan tempramen sedang) : umumnya anak dengan tipe ini cenderung bahagia, memiliki irama pada fungsi biologis yang teratur, dan mampu menerima pengalaman baru. Kedua, difficult children (anak dengan tempramen tinggi) : baisanya anak lebih mudah marah dan sulit untuk diikuti, memiliki ritme biologis yang tidak teratur, serta lebih intens dalam mengekspresikan emosi. Ketiga, slow to warm up (anak dengan tempramen rendah) : cenderung lebih lembut, namun anak mengalami kesulitan dalam beradaptasi dengan orang serta situasi yang baru. Untuk mengetahui tiga pola temperamental secara lebih rinci, perhatikan tabel di bawah ini :
Tiga Pola Tempramental (merujuk pada New York Longitudinal Study)
Anak dengan Tempramen Rendah (Slow to Warm Up Children)
Anak dengan Tempramen Rendah (easy Children)
Anak dengan Tempramen Tinggi (Difficult Children)
Memiliki reaksi dengan intensitas yang ringan, baik positif maupun negatif.
Memiliki perasaan dengan intensitas lembut hingga moderat, biasanya bersifat positif.
Secara intens menujukkan perasaan negatif, seperti menangis dengan suara keras atau tertawa dengan suara keras.
Merespon perubahan dan suatu hal yang baru secara lambat.
Merespon perubahan dan sesuatu yang baru dengan baik.
Kurang baik dalam merespon perubahan dan sesuatu yang baru.
Memiliki keteraturan makan dan tidur di bawah anak bertempramen sedang dan di atas anak bertempramen tinggi.
Mampu mengembangkan pola tidur dan makan dengan cepat.
Memiliki pola makan dan tidur yang tidak teratur.
Menunjukkan respon awal yang negatif terhadap stimuli baru (seperti pertemuan pertama dengan orang, tempat, atau situasi baru).

Mudah menerima makanan baru.
Lambat dalam menerima makanan baru.
Tersenyum kepada orang asing.
Curiga terhadap orang lain.
Mampu beradaptasi dengan mudah dengan situasi yang baru.
Beradaptasi secara lambat dengan situasi baru.
Menerima perasaan frustasi dengan sedikit pertengkaran.
Bereaksi terhadap frustasi dengan kemarahan.
Secara gradual, mampu mengembangkan rasa suka terhadap stimuli baru setelah ditampakkan berulangkali tanpa paksaan.
Beradaptasi dengan cepat terhadap rutinitas baru dan peraturan yang baru.
Beradaptasi secara lambat dengan situasi baru.

Sumber Bacaan :
Papalia, Diane E., Sally W. O., & Ruth D. F. (2010). Psikologi Perkembangan, Bagian I s/d IV, Edisi Kesembilan. Jakarta : Kencana


No comments:

Post a Comment