1.
Definisi Kepuasan Kerja
Menurut Davis dan Keith
(1985), kepuasan kerja merupakan suasana psikologis yang dirasakan oleh
individu terkait dengan perasaan menyenangkan ataupun tidak menyenangkan
terhadap pekerjaan yang sedang mereka lakukan. Kemudian Porter dan Lawler
(2000) menjelaskan bahwa kepuasan kerja merupakan sebuah bangunan yang bersifat
unidimensional, dimana seseorang memiliki kepuasan umum atau ketidakpuasan
terhadap pekerjaannya. Sementara itu Vroom (1999) mendefinisikan kepuasan kerja
sebagai suatu acuan dari orientasi yang efektif seorang pegawai terhadap
peranan mereka dalam jabatan yang individu pegang saat ini. Secara sederhana,
dapat disimpulkan bahwa kepuasan kerja merupakan perasaan yang dimiliki oleh
seseorang mengenai pekerjaan yang mereka jalani, baik pekerjaan yang membuat
mereka bahagia atapun keluar dari pekerjaan tersebut (dalam Ruvendi, 2005)
2.
Aspek-aspek Kepuasan Kerja
Dalam penelitian yang
dilakukan oleh Lock, aspek-aspek kepuasan kerja terdiri dari :
·
Pekerjaan itu
sendiri, dimana hal ini berkaitan dengan pekerjaan yang menarik bagi individu
dan memahami bahwa nilai dari pekerjaan itu sendiri merupakan sumber dari
kepuasan.
·
Kesempatan untuk
dipromosikan, yaitu peluang untuk menduduki jenjang hierarki yang lebih tinggi
yang tersedia dalam suatu organisasi, seperti kesempatan untuk berprestasi dan
aspek keadilan.
·
Supervisi,
merupakan kemampuan pemimpin untuk memberikan bantuan teknis dan dukungan
perilaku terhadap pelaksanaan kerja karyawan memberi dukungan serta tingkat
kebebasan.
·
Imbalan yang
layak, yaitu jumlah imbalan finansial yang diterima oleh karyawan yang
dipandang adil terhadap pekerja lainnya, seperti gaji yang sesuai dengan
harapan, gaji yang adil, penghargaan, dan tunjangan.
·
Dukungan rekan
kerja. Dukungan kerja ini merupakan hal yang dilakukan karyawan ketika bekerja
sama dalam suatu pekerjaan yang menunjukkan sikap bersahabat dan mendorong
dalam peningkatan prestasi melalui saling memberikan dukungan (dalam Risambessy,
Swasto, Thoyib & Astuti , 2011).
3.
Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Kerja
Robin (2002)
menyebutkan bahwa sumber dari kepuasan kerja terdiri atas pekerjaan yang
menantang, imbalan yang sesuai, kondisi/lingkungan kerja yang mendukung, dan
rekan kerja yang mendukung. Sedangkan peneliti lain menyebutkan bahwa terdapat
beberapa faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja seperti faktor yang
berhubungan dengan pekerjaan, kondisi kerja, rekan sejawat, pengawasan, promosi
jabatan, dan gaji (dalam Ruvendi, 2005). Di sisi lain, Triyanto (2009) dalam penelitiannya
menyebutkan bahwa kepuasan kerja seseorang dapat diamati dari sikap, perilaku,
cara pandang, dan situasi di tempat kerja.
4.
Dampak Kepuasan Kerja
Dalam sebuah penelitian
menyebutkan bahwa apabila seseorang merasa tidak puas dengan pekerjaan yang
mereka lakukan, hal tersebut akan ditunjukkan dengan adanya penurunan
produktifitas, ketidakhadiran kerja, pemogokan dalam bekerja, dan pergantian
karyawan. Selain itu akibat dari ketidakpuasan kerja, karyawan akan mengalami
penurunan prestasi kerja, kurang disiplin, serta rendahnya hasil yang diperoleh
dari kinerja karyawan (dalam Triyanto, 2009). Namun, Hackman (1977) menyebutkan
bahwa suatu pekerjaan dapat memberikan kepuasan kerja terhadap karyawan apabila
pekerjaan yang dilakukan oleh karyawan menuntut keterampilan dan keahlian yang
bervariasi, utuh, memberikan kebebasan kepada karyawan untuk memilih cara-cara
dalam menyelesaikan pekerjaan yang mereka lakukan, serta memberikan umpan balik
kepada karyawan mengenai pekerjaan yang telah mereka lakukan (dalam Gunawan,
2012)
Sumber Bacaan :
Gunawan, Hendra.
(2012). “Politik Organisasi dan Dampaknya terhadap Komitmen Organisasi,
Kepuasan Kerja, dan Organizational
Citizenship Behavior (OCB)”. Dalam Jurnal Manajemen, Vol. 12, No. 1, November 2012, Hlm. 13-26
Risambessy, Agusthina.,
Bambang S., Armanu T., & Endang Siti A. (2011). “Pengaruh Gaya Kepemimpinan
Transformasional, Motivasi, Burnout
terhadap Kepuasan Kerja dan Kinerja Karyawan”. Dalam Jurnal Aplikasi Manajemen, Vol. 9, No. 3, Hlm.
840-851
Ruvendi, Ramlan.
(2005). “Imbalan dan Gaya Kepemimpinan Pengaruhnya terhadap Kepuasan Kerja
Karyawan di Balai Besar Industri Hasil Pertanian Bogor”. Dalam Jurnal Ilmiah Binaniaga, Vol. 1, No. 1, 2005, Hlm.
17-26
Triyanto, Agus. (2009).
“Organizational Citizenship Behavior (OCB)
dan Pengaruhnya terhadap Keinginan Keluar dan Kepuasan Kerja Karyawan”. Dalam
Jurnal Manajemen, Vol. 7, No. 4, Mei
2009, Hlm 1-13